Selasa, 13 Januari 2009

Taman Nasional Betung Kerihun

· Info Umum Kawasan
Ditunjuk Menteri Kehutanan sebagai Taman Nasional SK No. 467/Kpts-II/95 dengan luas 800.000 hektar. Sebagian besar keadaan topografi Taman Nasional Betung Kerihun berupa perbukitan, dari bentangan Pegunungan Muller yang menghubungkan Gunung Betung dan Gunung Kerihun, sekaligus sebagai pembatas antara wilayah Indonesia dengan Serawak, Malaysia.
Dari kaki-kaki pegunungan Muller tersebut, mengalir sungai-sungai kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS): Kapuas, Sibau, Mendalam, Bungan dan Embaloh. Untuk menuju kawasan Taman Nasional Betung Kerihun harus melalui sungai-sungai tersebut.
Taman nasional ini memiliki delapan tipe ekosistem hutan seperti hutan dataran rendah, sekunder tua, Dipterocarpus, sub-montana, dan montana; dengan keanekaragaman tumbuhan bernilai tinggi sebanyak 1.216 jenis yang terdiri dari 418 genus dan 110 famili (75% endemik Kalimantan). Sebanyak 14 jenis merupakan “catatan baru” di Indonesia diantaranya Musa lawitiensis, Neouvaria acuminatissima, Castanopsis inermis, Lithocarpus philippinensis, Chisocheton cauliflorus, Syzygium spicata dan Shorea peltata, serta 13 jenis palem merupakan “catatan baru” di Kalimantan antara lain Pinanga bifidovariegata dan soka (Ixora sp.).
Terdapat kurang lebih 48 jenis mamalia termasuk 7 jenis primata diantaranya klasi (Presbytis rubicunda rubicunda), orangutan (Pongo satyrus), klampiau (Hylobates muelleri), kepuh (Presbytis frontata frontata), dan kokah (P. femoralis chrysomelas); 301 jenis burung yang terdiri dari 151 genus dan 36 famili, 15 jenis burung migran, dan 24 jenis endemik Kalimantan; 51 jenis amfibia, 52 jenis reptilia, 170 jenis insekta dan 112 jenis ikan.
Satwa yang mendominasi dan paling sering terlihat adalah orangutan (Pongo satyrus), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), tangkasi (Tarsius bancanus borneanus), owa Kalimantan (Hylobates muelleri), klasi (Presbytis rubicunda rubicunda), beruang madu (Helarctos malayanus euryspilus), lutra (Lutra sumatrana), dan kancil (Tragulus napu borneanus).
Diantara keluarga Bucerotidae yang terdapat di taman nasional ini, yang paling menonjol adalah burung julang emas (Aceros undulatus) dan enggang gading (Rhinoplax vigil) yang merupakan maskot satwa Propinsi Kalimantan Barat.
Taman Nasional Betung Kerihun diusulkan sebagai Cagar Lintas Batas dengan Lanjak Entimau Wildlife Reserve di Serawak.
Selain memiliki keanekaragaman tumbuhan/satwa dan seolah tiada akhir; aliran anak sungai yang sangat jernih berasal dari air terjun/riam di puncak bukit; suara kicauan burung dan pekikan dari berbagai satwa, kesemuanya dapat disaksikan dan dirasakan di dalam taman nasional.
Seperti halnya penduduk asli pedalaman Kalimantan umumnya, masyarakat yang berada di sekitar taman nasional ini sebagian besar berasal dari suku Dayak. Terdiri dari kelompok suku Dayak Iban, Dayak Taman dan Dayak Bukat. Salah satu kebiasaan yang cukup unik dari mereka adalah menggunakan “Tato” pada kulit.

Tidak ada komentar: