Sabtu, 17 Januari 2009

Badak Kalimantan

Jejak Badak di Kalimantan Barat


Pemikiran mengenai keberadaan badak di kalimantan barat sebenarnya telah mencuat sejak lama, tercatat beberapa upaya dari berbgai pihak untuk mencari dan mengekplorasi lokasi-lokasi yang dirasa memungkinkan sebagai habitat orang utan. Salah satunya yang pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Hutan Tropis Universitas Mulawarman. Dalam kegiatan yang diberi nama Ekspedisi Sungai Barito-Pegunungan Muller-Sungai Mahakam Tahun 2005, team ini memang tidak berhasil menemukan badak, namun team berhasil menemukan beberapa petunjuk bahwa badak pernah ada di tempat ini, salah satunya pada tahun 2002 pendudduk sekitar pernah melihat badak tertabrak truk logging, merskipun sempat dikubur, namun sehari kemudian kuburan digali kembali dan bangkai badak tersebut sudah tidak ada lagi.
Lalu bagaimana dengan keberadaan badak di kalimantan barat? Mungkinkah badak pernah atau masih ada di Kalimantan Barat?
Tentunya perlu pengkajian lebih mendalam untuk mencari jejaknya di bumi khatulistiwa ini. Beberapa bukti yang mengarah kepada keberadaan badak pada masa lalu salah satunya keberadaan sebuah gunung di kapuas hulu yang diberi nama Cemaru, menurut bahasa penduduk sekitar kawasan, cemaru artinya badak. lalu bagaimanakah mereka bisa memberi nama sebuah gunung dengan nama binatang yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya, Di kawasan Gunung Berangin (Kab Melawi) kita juga bisa menemukan sebuah jalan setapak yang oleh penduduk setempat diyakini sebagai bekas jejak/jalan badak yang disebut jejak cemaru.
Lain lagi dengan di Kab. Ketapang, di sekitar kawasan Cagar Alam Muare Kendawangan terdapat sebuah desa yang bernama Desa Badak Berendam, mungkinkan kecenderungan masyarakat terdahulu yang biasa memberi nama suatu tempat dengan tanda/ciri khusus/binatang/hewan/kejadian tertentu atau kejadian yang dialami tidak berlaku disini. Selain itu, sekitar tahun1980 an, menurur warga sekitar badak pernah terlihat di kawasan ini.
Sedikit ke Utara, di kawasan Taman Nasional Gunung Palung, pada tahun 1930 an dikabarkan bahwa badak pernah terlihat dikawasan ini. Nun jauh Di perhuluan ketapang, Khususnya hulu sungai Keriau, Masyarakat setempat memliki senjata pusaka yang unik disebut Lema, Senjata ini berbentuk seperti senapan biasa namun ukurannya jauh melebihi ukuran normal, diameter peluru bisa mencapai 5 cm. Menurut cerita masyarakat setempat, orang-orang terdahulu memasang senjata ini dijalan yang biasanya dilalui oleh badak, senjata ini dimodifikasi sedemikian rupa, hingga apabila badak/hewan besar yang melewati trap/jebakan tersebut maka senjata itui akan secara otomatis akan membidik kesasarannya. Biasanya trap ini dipasang hingga berminggua-minggu.

Tidak ada komentar: