Selasa, 13 Januari 2009

Cagar Alam Mandor

· Sejarah Penunjukan Kawasan
Cagar Alam Mandor seluas 3.080 hektar ditunjuk berdasarkan surat keputusan Het Zelfbestuur Van Het Landschap Pontianak, Nomor 8 tanggal 16 Maret 1936, yang disahkan oleh De Residen der Westafdeeling Van Borneo, tanggal 30 Maret 1936. Berdasarkan Ordonansi Perlindungan 1941 (Natuurbeschermings ordonantie 1941), Cagar Alam Mandor ini ditunjuk atas alasan botani, yaitu melindungi jenis tumbuhan asli Kalimantan Barat antara lain jenis Anggrek Alam. Selanjutnya Cagar Alam ini ditata batas secara definitif berdasarkan Berita Acara Tata Batas, Tanggal 4 Pebruari 1978, disahkan oleh Menteri Pertanian Ub. Direktur Jeneral Kehutanan, Tanggal 15 Januari 1980. Panjang batas seluruhnya 29 kilometer, yang terdiri dari 23,7 Kilometer batas buatan, dan 5,3 kilometer batas alam.
· Letak Kawasan
Cagar Alam Mandor secara geografis terletak antara 00°15’ - 00°20’ LU dan 109°18’ - 109°23’ BT dan secara administrasi masuk Kecamatan Mandor Kabupaten Dati II Pontianak dan KPH Pontianak.
Pengelolaan kawasan ini masuk dalam wilayah kelola Sub Balai KSDA Kalimantan Barat yang sampai saat ini belum dikelola dengan dana keproyekkan.
· Kondisi Fisio-Ekologi

Keadaan topografi di Cagar Alam Mandor umumnya datar dan berupa dataran rendah dan perbukitan dengan jenis tanah podsolik. Tipe ekosistem yang terdapat di kawasan ini adalah hutan rawa gambut, hutan hujan dataran rendah dan hutan kerangas.
· Keadaan Flora dan Fauna
Potensi flora yang ada adalah vegetasi yang disusun oleh hutan rawa gambut, hutan kerangas, dan hutan hujan dataran rendah tersebut, yang dominasi oleh beberapa jenis pohon seperti : Meranti (Shorea spp), Rengas (Gluta renghas), Jelutung (Dyera costulata) dan Tengkawang (Shorea stenoptera). Selain jenis yang mendominasi tersebut dalam kawasan ini juga banyak terdapat jenis komersil lainnya seperti Merbung/Mabang (Shorea pachyphylla), Agatis (Agathis bornensis), Kebaca (Melanorrhoa walicchii), Keladan (Dryobalanops becarii), Ramin (Gonystylus bancanus) dan beberapa jenis tumbuhan lain. Selain jenis pohon pada kawasan ini juga terdapat 15 jenis anggrek dan 8 jenis Nephentes yang antara lain yaitu : Angrek Hitam (Cologyne pandurata), Angrek Kuping Gajah (Bulbophylum beccarii), Angrek Tebu (Gramotophyllum grama), Angrek Lilin Kecil (Cleisostom subulatum) Eria sp. dan sebagainya.
Untuk jenis fauna, berdasarkan hasil orientasi singkat diketahui bahwa kawasan ini juga banyak terdapat jenis-jenis yang dilindungi, seperti untuk jenis mammalianya adalah Beruang Madu (Herlactos malayanus), Kelempiau (Hylobates agilis), Kancil (Tragulus Napu dan Tragulus javanicus), Rusa Sambar (Cervus unicolor), Binturong (Arctictis binturong), dan beberapa jenis musang (Viverriae) serta Landak (Hysterix branchyura); untuk jenis burung seperti Burung Enggang (Buceros rhinoceros), Burung Ruai (Argusianus argus), Elang Bondol (Heliastur indus), Alap-alap Capung (Mycrohierax fringillarius) dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar: