Senin, 19 Oktober 2009

Kucing Emas/Bulu Marbel Cat (Phardofelis marmorata)



Famili Felidae ini terdiri atas begitu banyak spesies dan subspesies yang hanya bisa dikenali oleh pencintanya. Kucing batu adalah salah satunya. Dijuluki kucing batu karena memang di sekujur tubuhnya terdapat bintik-bintik sebesar batu berwarna hitam. Di Malaysia mereka populer dengan nama kucing dahan karena memang mampu memanjat dahan pohon.
Bernama Latin Pardofelis marmorata, kucing ini senang berhabitat di hutan tropis. Maka tak heran kalau masih bisa dijumpai di Kalimantan, Sulawesi dan sedikit di Sumatera. Mereka juga menyebar ke Thailand, Malaysia, India dan Cina. Karena populasi hutan tropis kian terancam, maka otomatis populasi mereka sendiri ikut menyusut.
Dari segi ukuran, spesies ini mirip dengan kucing domestik biasa, yakni antara 40-60 sentimeter. Bedanya, ukuran ekor mereka lebih panjang dan berbulu lebat, bahkan kadang sama panjangnya dengan ukuran tubuh. Warna dasar tubuhnya bervariasi, bisa kuning atau abu-abu dengan bintik-bintik bulat hitam besar-besar. Warna bulu ini sangat mirip dengan macan tutul sehingga para ilmuwan memastikan ada hubungan erat antara keduanya.
Diyakini mereka tergolong hewan nokturnal alias senang mencari makan di malam hari. Ini bisa diketahui dari hasil observasi terhadap kucing batu di Hutan Lindung Bukit Suharto, Kalimantan Timur. Mangsa yang dijadikan santapan adalah mamalia kecil seperti tupai. Mereka juga mengincar sarang burung di pepohonan karena kucing batu bisa memanjat pohon. Seekor kucing batu akan memasuki masa dewasa pada usia 21 bulan. Betinanya melahirkan anak setelah mengandung 81 hari. (mer)

Tidak ada komentar: